5 Fakta Menarik dan Keseruan di Penglipuran Village Festival

Keindahan Bali Pulau Dewata di kalangan wisatawan dunia memang sudah tidak diragukan lagi. Tidak hanya memiliki tempat wisata yang masih alami. Bali juga memiliki budaya yang unik. Desa wisata Penglipuran yang terletak di Bangli, merupakan salah satu daya tarik yang dapat menarik wisatawan. Setiap bulan Desember di desa ini diadakan Penglipuran Village Festival (PVF). PVF merupakan upaya peningkatan kualitas desa wisata Penglipuran, serta desa-desa lain di wilayah Bangli.

Pada tahun 2022 ini, Festival budaya PVF yang diadakan oleh masyarakat secara bersama-sama ini merupakan event ke 10. Event ini juga merupakan salah satu program Bali Recovery yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Serba-Serbi Penglipuran Village Festival 2022

Penglipuran Village Festival akan kembali digelar tahun 2022. Acara tahunan ini akan dilaksanakan selama enam hari dengan berbagai jenis kegiatan, yang masih erat dengan tradisi dan budaya.

Secara umum ada tiga tujuan digelarnya Penglipuran Village Festival. Yaitu sebagai sarana promosi Desa Wisata Penglipuran kepada wisatawan Nusantara maupun wisatawan asing. Kemudian sebagai bentuk rasa syukur karena Penglipuran sudah banyak dikunjungi wisatawan. Serta sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan adat dan budaya.

Kapan Penglipuran Village Festival Diadakan dan Apa Saja Keseruannya?

PVF IX 2022 hanya digelar selama enam hari. Mulai tanggal 9 Desember hingga 14 Desember 2022. Alasan acara ini digelar lebih singkat dari tahun sebelumnya, salah satunya karena pertimbangan fasilitas parkir yang terbatas.

Namun jangan khawatir, meskipun lebih singkat dari festival sebelumnya, PVF 2022 akan memiliki banyak acara menarik. Misalnya parade budaya, lomba mebat STT se Bangli, lomba tari baris tunggal, lomba bapang barong, mekendang dan sebagainya.

Acara Megibung Krama Penglipuran dilaksanakan di tengah jalan desa, yang pastinya seru, sebagai wujud syukur warga desa Penglipuran sekaligus melestarikan adat istiadat.  Selain itu juga ada acara musik yang dijadwalkan tanggal 10 Desember.

Fakta Tentang Desa Wisata Penglipuran

Mengunjungi PVF 2022 tanpa mengetahui fakta-fakta unik tentang desa tersebut, rasanya pasti belum lengkap. Nah di bawah ini adalah beberapa fakta penglipuran yang wajib kamu tahu.

1.   Mendapat Penghargaan Nasional dan Internasional

Desa Penglipuran dikenal sebagai contoh desa wisata pertama di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tujuan Bali Tours. Desa tersebut mendapat penghargaan Kalpataru. Pada tahun 2016 Penglipuran terpilih sebagai desa terbersih ke-3 di dunia menurut majalah internasional Boombastic dan pada tahun 2017 mendapatkan penghargaan ISTA (Indonesia Tourism Tourism Award) 2017 dengan peringkat terbaik dalam kategori pelestarian budaya.

Penglipuran Bali dan Pemuteran juga masuk dalam Top 100 Sustainable Destinations Foundation Green Destinations Foundation.

2.   Desa Terbersih di Dunia

Berkat kebersihan dan kerapiannya, Desa Penglipuran termasuk dalam kategori desa terbersih di dunia. Hal ini juga dikarenakan desa tersebut tidak memperbolehkan kendaraan bermotor masuk di dalam lingkungannya, sehingga menjadi bebas polusi.

Ketika memasuki kawasan desa ini, kamu akan disambut dengan deretan tanaman hijau. Semakin masuk ke dalam, kamu akan merasakan hawa yang semakin sejuk dengan pemandangan pagar tanaman. Oh iya, kamu tidak diperbolehkan untuk membuang sampah sembarangan, lho! Dalam kawasan ini sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter.

3.   Memiliki Religiusitas yang Tinggi dan Memegang  Tradisi

Desa ini masih melakukan tradisi yang cukup kental, meskipun letaknya tidak jauh dari pusat kota. Salah satu agenda yang dilakukan di desa adat ini adalah Penglipuran Village Festival yang diadakan setiap akhir tahun. Ada juga upacara adat untuk menyambut Hari Raya Nyepi, yaitu Ngusaba. Lalu, setiap 15 hari sekali masyarakat akan melakukan sembahyang di Pura Penataran.

Peraturan adat di sini pun bisa terbilang cukup unik. Masyarakat di sana sangat menghormati alam dan juga wanita. Bambu yang tumbuh di desa tersebut tidak boleh ditebang sembarangan kecuali jika sudah mendapatkan izin dari tokoh masyarakat setempat. Bagi laki-laki yang melakukan poligami, orang tersebut akan ditempatkan di Karang Memadu. Jika seseorang ketahuan mencuri, maka dia wajib untuk memberikan sesajen berupa 5 ekor ayam dengan warna bulu yang berbeda di 4 pura leluhur.

4.   Menganut Falsafah Tri Hita Karana

Tak hanya menjunjung tinggi kerukunan dan kebersamaan antar warga, masyarakat Desa Penglipuran juga menjunjung tinggi falsafah hiup Tri Hita Karana. Dimana sebuah falsafah yang senantiasa menjaga keharmonisan dalam relasi antar sesama manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan. Meskipun banyak generasi penerus desa Penglipuran yang menempuh pendidikan formal hingga ke tingkat Universitas, namun mereka tetap diajarkan untuk selalu melestarikan tradisi yang diwariskan para leluhurnya.

5.   Memiliki Tradisi Pernikahan yang Unik

Pernikahan dan jalinan garis keturunan bagi masyarakat Desa Penglipuran adalah sesuatu yang sakral  dan mengikat tradisi, sehingga sangat ditaati oleh seluruh masyarakat. Mayoritas penduduk Desa Penglipuran melakukan pernikahan dengan sesama warga desa. Sehingga sebagian besar penduduk masih terikat hubungan darah satu sama lain.

Jika terdapat laki-laki dari Desa Penglipuran yang menikahi gadis dari keluarga diluar warga Penglipuran maka dia tetap melakukan kewajiban yang dimilikinya sebagai warga Desa Penglipuran.

Itu dia guys beberapa fakta menarik tentang Desa Penglipuran Dan keseruan Penglipuran Village Festival di Bali yang belum banyak diketahui. Jadi jika kalian ke Bali jangan sampai gak mampir ke Desa penglipuran ya!

Kalau kamu masih ingin mengetahui event festival seru lainnya di Indonesia, kamu bisa mengunjungi website Karisma Event Nusantara, dan temukan destinasi festival unik dan menarik dalam waktu dekat. Jangan ketinggalan ya!